Hadirkan Drama Intens Kehidupan Rumah Tangga, Dopamin Tayang 13 November Mendatang


JAKARTA-- Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon membawa kita ke dalam sebuah roller coaster kehidupan berumah tangga mereka dalam film  romantic survival drama Dopamin persembahan Starvision dan Karuna Pictures. 

Film yang disutradarai Teddy Soeria Atmadja dan produser Chand Parwez Servia ini akan menampilkan cara pasangan suami istri bahagia di dunia yang semakin gila.Terhimpit utang yang menumpuk, telat bayar sewa tempat tinggal, menggadaikan barang demi bisa makan, dan kehilangan pekerjaan adalah masalah bertubi-tubi yang 
dihadapi pasangan yang baru saja menikah, Malik (Angga Yunanda) dan Alya (Shenina Cinnamon). 

Krisis yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka membuat pasangan ini kurang harmonis, seakan menyeret keduanya hingga ke pinggir jurang dan bertanya apa lagi yang harus mereka lakukan untuk bisa bertahan hidup? Namun, di tengah masalah yang berdatangan, hadir seorang tamu asing ke rumah  mereka, dan bermalam usai membantu Malik yang mobilnya bermasalah. Sang tamu asing yang menjadi jawaban instan bagi Malik dan Alya, karena meninggalkan koper berisi penuh uang! 

Film Dopamin akan mengikuti liku perjalanan Malik dan Alya dalam menata hidup mereka yang baru, tak hanya bergelimang uang, namun juga ancaman bahaya yang mengintai! 

Produser film Dopamin Chand Parwez Servia mengungkapkan film ini akan menjadi karya yang berbeda. Setelah kolaborasi Chand Parwez bersama Teddy serta Starvision  dan Karuna Pictures yang menghasilkan blockbuster The Architecture of Love  (TAOL), kini bertepatan dengan momentum perayaan 30 tahun Starvision, Dopamin hadir sebagai karya baru yang menyegarkan.

“Kita bisa melihat bagaimana Malik dan Alya sebagai pasangan muda bisa saling mengandalkan, dan berusaha untuk bisa selamat dari kesulitan yang sedang mereka hadapi. Ini adalah film yang berbeda dan penuh adrenalin, saya yakin semua pasti ingin melakukan yang terbaik untuk pasangan. Dan di film Dopamin membuat kita merasa bahwa kita berada dalam situasi yang sama dan bersama-sama dengan pasangan muda ini, Malik dan Alya untuk menghadapi segala permasalahannya. Benarkah cinta obat bahagia di dunia yang semakin gila?” ujar produser film Dopamin Chand Parwez Servia.

Film Dopamin sendiri memiliki perjalanan yang cukup panjang. Teddy menulis draft pertama naskah ini sejak lima tahun lalu. Film yang awalnya diintensikan memiliki cerita dan visual yang lebih gelap dalam balutan thriller, setelah berdiskusi denganChand Parwez Dopamin menjadi bentuk eksplorasi cross-genre yang akan membawa penonton dalam sebuah adrenaline rush dari para karakter di filmnya.

“Dopamin adalah film tentang survival, perjuangan untuk sebuah cinta. Pada 
dasarnya adalah relasi antara manusia. Ini adalah cerita yang sangat humanis, dan akan membuat kita berempati dan jatuh cinta pada karakter Malik dan Alya,” ujar penulis dan sutradara film Dopamin Teddy Soeria Atmadja.

Bagi Angga dan Shenina, Malik dan Alya di film Dopamin sangat merefleksikan dinamika yang terjadi dalam kehidupan mereka serta bisa menjadi cerminan bagi banyak orang dalam menjalani hidup. 

“Ini adalah kondisi banyak orang. Up and down dari sebuah hubungan pernikahan. Malik dan Alya di film ini adalah pasangan muda yang baru menikah. Lalu mereka menghadapi pergolakan ekonomi, dan aku merasa kita bisa merefleksikan diri dari 
film Dopamin,” ungkap Angga Yunanda.

“Semuanya harus dijalankan bersama-sama, sebagai pasangan. Di momen ini juga menangkap apa pun keputusan yang diambil, semuanya harus dibicarakan bersama dan menemukan titik tengahnya. Sehingga sebagai pasangan kita bisa bersama-sama sampai akhir,” tambah Shenina Cinnamon.

Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon membintangi film Dopamin bersama 
Anjasmara, Andri Mashadi, Teuku Rifnu Wikana, Totos Rasiti, Nagra Pakusadewo, Kiki Narendra, Rizky Inggar, Verdi Solaiman, Tike Priatnakusumah, Aida Nurmala, 
Willem Bevers, Alfian Phang, dan lain-lain.

Sebelumnya, film Dopamin juga mendapatkan sambutan positif dan meriah saat terpilih untuk tayang sebagai closing film di Jakarta Film Week (JFW) 2025 pada 26 Oktober 2025. (Gbr)

0/Post a Comment/Comments

Stay Conneted

Domain